Rabu, 22 Februari 2012

Silogisme


Pengertian
Silogisme adalah bentuk penalaran dengan cara menghubungkan 2 pernyataaan yang berlainan untuk ditarik kesimpulannya.

Unsur yang terdapat dalam silogisme adalah:
1.Premis Umum (Premis Mayor) menyatakan bahwa semua angogota golongan tertentu (semua A) memiliki sifat / hal tertenty (B).
2.Premis Khusus (Premis Minor) menyatakan bahwa sesuatu / seseorang (C) adalah anggota golongan tertenyu itu (A).
3.Simpulan menyatakan bahwa sesuatu / seseorang itu (C) memiliki sifat / hal yang tersebut pula pada B (B).

PU :Semua A = B
C = A
C = B

Ciri silogisme golongan adalah bahwa salah satu premis merupakan anggota premis lain.
1.Silogisme Positif 
adalah silogisme yang premisnya berupa premis positif dan simpulan yang dihasilkanpun positif.

Contoh:
PU : Semua profesor pandai.
PK : Pak Habibi adalah profesor.
U : Pak Habibi pasti pandai.
2.Silogisme Negatif      
              apabila suatu premis dalam silogisme bersifat negatif, maka simpulannya pun akan negatif. Biasanya dipakai kata tidak / bukan.
contoh:
PU : Siswa yang baik selalu mengerjakan pekerjaan rumah.
PK : Asep bukan siswa yang baik.
U : Asep tidak pernah mengerjakan PR. 
  3.Silogisme yang salah
a.) Terdapat 2 premis khusus 
b.) Dalam premis khusus, A tidak mejadi predikat. PU dan PK dihubungkan dengan B dan B menjadi predikat. 
PU : Semua A = B : Semua orang kaya mempunyai sikat gigi. 
PK : Semua C = B : Ayah saya mempunyai sikat gigi 
S : Semua C = A : Jadi Ayah saya orang kaya. 
c.) Jika PU hanya menyebutkan beberapa golongan. 
d.) Terdapat 2 premis yang negatif menyebabkan kesimpulan tidak dapat dipercaya.
  4.Entimen
adalah silogisme yang diperpendek (kesimpulan karena premis khusus) 
Entimen C = B, karena C = A 
Contoh: 
PU : semua A = B, Pegawai yang baik tidak pernah datang terlambat. 
PK : Semua A = B, Nyoman pegawai yang baik. 
S : Semua A = B, Nyoman tiak pernah datang terlambat. 
Entimennya : Nyoman tidak pernah datang terlambat karena ia pegawai yang baik.
  5. Silogisme Hipotesis

PU : Jika tidak turun hujan, panen akan gagal. 
             PK : Hujan tidak turun. 
             S : Panen akan gagal. 
6. Silogisme Alternatif (Disjunctive)

PU : Ayah ada di rumah atau di kantor.
PK : Ayah ada di rumah.      
              S : Ayah tidak ada di kantor.
 
 
 
 

MENULIS RESENSI


RESENSI

Dalam buku Bahasa dan Sastra Indonesia, Istilah resensi berasal dari bahasa Belanda, Resentie, yang berarti kupasan atau pembahasan.

Jadi, resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku, film, atau drama yang biasanya disiarkan melalui media massa, seperti surat kabar atau majalah.
Pada Kamus Sinonim Bahasa Indonesia disebutkan bahwa resensi adalah pertimbangan, pembicaraan, atau ulasan buku. Akhir-akhir ini, resensi buku lebih dikenal dengan istilah timbangan buku.

Tujuan
Tujuan resensi adalah memberi informasi kepada masyarakat akan kehadiran suatu buku, apakah ada hal yang baru dan penting atau hanya sekadar mengubah buku yang sudah ada. Kelebihan dan kekurangan buku adalah objek resensi, tetapi pengungkapannya haruslah merupakan penilaian objektif dan bukan menurut selera pribadi si pembuat resensi. Umumnya, di akhir ringkasan terdapat nilai-nilai yang dapat diambil hikmahnya.

Pembuat resensi disebut resensator. Sebelum membuat resensi, resensator harus membaca buku itu terlebih dahulu. Sebaiknya, resensator memiliki pengetahuan yang memadai, terutama yang berhubungan dengan isi buku yang akan diresensi.
Struktur

Sekurang-kurangnya dalam resensi terdapat hal-hal berikut ini:
a.Judul resensi (singkat, menarik, menggambarkan isi resensi)
b.Identitas karya yang diresensi
c.Uraian tentang jenis karya yang diresensi
d.Uraian tentang kelebihan dan kekurangan karya yang diresensi

Untuk menentukan keunggulan dan kekurangan buku, dapat dilihat berdasarkan:
1. Organisasi (kerangka)
2. Isi, apakah sudah jelas/tuntas, ada uraian/contoh tidak, berikut pembahasannya.
3. Teknik, perwajahan (lay-out), kebersihan, pencetakan kata-katanya, tanda baca, dst.

e. Kesimpulan yang berisi penegasan kembali mengenai layak tidaknya karya tersebut untuk dinikmati oleh pembaca (nilai buku) dan haruslah bersifat objektif.  
Syarat

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam penyusunan sebuah resensi:
a. Ada data buku, meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal buku.
b. Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi pengarang, atau hal yang berhubungan dengan tema atau isi.
c. Ada ulasan singkat terhadap buku tersebut.
d. Harus bermanfaat dan kepada siapa manfaat itu ditujukan

Resensi akan sangat bermanfaat apabila karya yang diresensi relatif masih baru. Semakin baru karya yang diresensi, semakin baik. Hal itu dimaksudkan agar pembaca segera mengetahui apakah karya itu layak untuk dinikmati atau tidak.

Langkah-langkah

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menulis resensi buku (novel) adalah:
a. Tahap Persiapan meliputi:
1. Membaca contoh-contoh resensi;
2. dan Menentukan buku yang akan diresensi.

b. Tahap Pengumpulan Data meliputi:
1. Membaca buku yang akan diresensi;
2. Menandai bagian-bagian yang akan dijadikan kutipan sebagai data meliputi hal-hal yang menarik dan tidak menarik dari buku (novel) yang diresensi;
3. Mencatat data-data penulisan resensi yang telah diperoleh melalui membaca buku yang diresensi.

c.Tahap Penulisan meliputi:
1. Menuliskan identis buku;
2. Mengemukakan isi buku (sinopsis novel dan unsur-unsur intrinsik lainnya) 3. Mengemukakan kelebihan dan kekurangan buku (novel) baik dari segi isi maupun bahasa;
4. Merevisi resensi dengan memperhatikan susunan kalimatnya, kepaduan paragrafnya, diksinya, ejaan dan tanda bacanya. Membuat judul resensi.

Contoh Resensi: 

Autumn in Paris
(Musim Gugur di Paris)
Judul Buku : Autumn in Paris ( Musim Gugur di Paris ) 
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama 
Pengarang : Ilana Tan 
Tahun Terbit : 2007 
Cetakan ke- : 10 tahun 2010 
ISBN : 978-979-22-3030-7 
Halaman : 272 halaman, 20cm x 13,5cm x 1,5cm

Ilana Tan, seorang penulis yang cukup terkenal dengan novel karangannya yang berbau metropop dan sangat sesuai dengan hal-hal yang dialami para remaja pada masanya. Bersamaan dengan buku sejenis seperti Spring in London dan Summer in Seoul. Ilana Tan pun meraih banyak penghargaan dari novel karangannya yang cukup menarik para remaja untuk menghayati ceritanya.

Kisah cinta tidak akan selalu indah seperti yang kita bayangkan. Terkadang cinta akan dipaksa untuk gugur di saat sedang bermekaran. Sama seperti dedaunan yang harus gugur ketika musimnya tiba. Bagaimana masa lalu yang pahit dapat menghancurkan cinta? Seorang Tara Dupont, wanita blasteran Indonesia-Perancis yang sangat menyukai musim gugur di Paris merasa telah memiliki segalanya dalam hidup.

Ia hidup di Paris bersama ayahnya dan bekerja sebagai seorang penyiar di stasiun radio yang cukup terkenal. Ia juga mempunyai seorang kakak angkat berkebangsaan Perancis yang ia pikir adalah cintanya. Sampai akhirnya ia bertemu dengan Tatsuya Fujisawa, seorang arsitek yang sedang bekerja di Paris, teman dari kakak angkat Tara.

Tatsuya adalah seorang lelaki Jepang yang membenci musim gugur di Paris, namun pertemuannya dengan Tara mengubah pendiriannya tentang musim gugur di Paris. Ia menyukai musim gugur di Paris karena Tara. Awalnya, mereka bertemu secara tidak disengaja. Ternyata, Tatsuya adalah teman dari kakak angkat Tara. Merekapun menjadi semakin dekat dan cocok tanpa disangka-sangka.
Masa-masa indah mereka lalui bersama, berjalan-jalan ke tempat-tempat indah di Paris, melihat pemandangan kota Paris yang romantis. Namun sayangnya, kekejaman takdir kehidupan membuat mereka berada dalam suatu dilema.

Masa lalu mereka yang tidak dapat diubah, menghancurkan cinta mereka. Sebuah kejadian telah membuka tirai masa lalu. Tatsuya harus menjauhkan diri dari Tara, walaupun ia merasa itu sangat sulit. Kenyataan yang pahit telah membuatnya bimbang. Sampai akhirnya Tara juga mengetahui kenyataan pahit tersebut dan cinta mereka berada di dalam cobaan yang berat. Berada dalam jalan yang dapat dikatakan buntu.

Buku ini merupakan salah satu buku yang patut untuk dibaca. Ceritanya memang menyedihkan dan mengharukan, namun tidak cengeng. Dibandingkan dengan novel karangan Ilana Tan yang lain, novel ini memiliki kisah yang paling mengharukan serta dapat membuat kita menitikkan air mata ketika membacanya. Romantisme juga terasa sekali di dalam novel ini. Seperti saat Tatsuya menuliskan perasaan di dalam suratdan mengirimkannya ke radio. Ilana Tan mengemas cerita ini dengan sangat menarik

Tetapi alur cerita yang disajikan dalam karangannya cukup familiar di dunia remaja, sehingga sedikit mudah ditebak . Banyak juga pengetahuan mengenai kota Paris, yang mungkin akan berguna bagi kita. Juga ada banyak kata-kata dalam bahasa Perancis yang dapat kita pelajari. Ilana juga melukiskan pemandangan kota Paris dengan kalimat yang indah, membuat kita menjadi penasaran dengan kota Paris dan ikut membayangkannya..

Cerita ini ditutup dengan sebuah kalimat sederhana yang mengandung arti yang 'dalam': Selama dia bahagia, aku juga akan bahagia. Sebuah kata sederhana yang memiliki makna mendalam bagi para pembacanya


Najwa Nabila
Kelas XI Aksel









 

Selasa, 21 Februari 2012

Esai Sastra


Pengertian
Esai Sastra adalah tinjauan dalam bentuk prosa yang mengupas masalah kesusastraan, seni maupun budaya.

Tujuan
Menampilkan pendapat pribadi pengarang mengenai suatu masalah aktual dalam kesusastraan, seni maupun budaya

Ciri-ciri Esai Sastra
  • Berisi ide-ide penulisnya 
  • Disertai argumen atau data 
  • Tidak terpengaruh oleh kualitas karya sastra yang ditinjau 
  • Permasalahan yang dikemukakan ditempatkan dalam konteks yang luas 
  • Menggunakan pendekatan intelektual 
Cakupan Esai Sastra

Esai sastra memiliki cakupan yang luas. Esai sastra tidak meninjau aspek-aspek penulisan karya sastra, melainkan fenomena-fenomena yang tercermin dalam karya-karya sastra.

Seperti misalnya esai Terlanjur Seniman! oleh Bandung Mawardi yang mengangkat isu penggambaran karakter seniman dalam karya-karya sastra tahun 1950-1960. 

Prinsip-prinsip Penulisan Esai Sastra
  • Penulis bebas mengemukakan pendapat 
  • Sebaiknya pendapat yang dikemukakan berkaitan dengan hal yang aktual 
  • Penyampaian pendapat didasari oleh intelektualitas/keilmiahan 
  • Pendapat harus disertai argumen atau alasan 
  • Pendapat harus disertai data/fakta

Belajar Kritik dan Esai yuuuukkk.......



Kritik SASTRA


Kritik Sastra = Pengkajian Teks
Adalah suatu cabang ilmu sastra yang mengadakan analisis, penafsiran, serta penilaian terhadap suatu teks (wacana) sastra.

Tujuan Kritik Sastra

Menilai kelebihan serta kekurangan dari suatu karya sastra dengan hanya menyampaikan penilaian kritikus, tanpa mengungkapkan ide-idenya.
Kritik Sastra dapat dilakukan secara intern, yaitu menganalisis teks itu sendiri.
Kritik Sastra dengan pendekatan ekstern menitikberatkan analisis faktor-faktor di luar teks itu sendiri, misalnya kaitan karya sastra tersebut dengan hal-hal di sekitar pengarangnya.

Cakupan Kritik Sastra

Kritik sastra dapat diterapkan pada semua bentuk karya sastra, baik puisi, prosa, maupun drama, juga kumpulan puisi, kumpulan cerpen, novel, roman, kumpulan naskah drama, dan lain-lain.

Ciri-ciri Kritik Sastra
1.Bertujuan menilai karya sastra
2.Penilaian didasarkan pada kriteria tertentu
3.Mengemukakan kelebihan dan kekurangan karya sastra yang dikritik
4.Mengemukakan kesimpulan penilaian kritikus
5.Hanya berisi penilaian kritikus, tidak memuat ide-idenya

Perbedaan Kritik Sastra dengan Resensi
  • Objek yang dinilai pada kritik sastra adalah karya sastra secara luas, sementara pada resensi yang dinilai adalah sebuah buku. 
  • Penilaian pada kritik sastra dititikberatkan pada faktor-faktor kesusasteraan, sementara pada resensi dititikberatkan pada penerimaan masyarakat terhadap objek yang dinilai. 
  • Kritik sastra ditujukan kepada masyarakat penikmat sastra, sementara resensi ditujukan kepada masyarakat luas.